kukira jarak antara kita
hanya sebentar tempuh perjalanan,
tapi aku masih juga harus tersesat
untuk sampai kepadamu,
menyuguhkan diri pada perayaan itu.
hanya sebentar tempuh perjalanan,
tapi aku masih juga harus tersesat
untuk sampai kepadamu,
menyuguhkan diri pada perayaan itu.
kau pun memulai pertemuan
dengan menyanyikan kesedihan itu.
sambil memejamkan mata,
kau meminjam kata-kata
untuk mengantarkanmu
pada kenangan yang jauh,
yang tak pernah terjangkau
oleh panjang lengan ingatan.
dengan menyanyikan kesedihan itu.
sambil memejamkan mata,
kau meminjam kata-kata
untuk mengantarkanmu
pada kenangan yang jauh,
yang tak pernah terjangkau
oleh panjang lengan ingatan.
kau terus menerus menuang mabuk
di kepala dan dada,
agar bisa kau sepenuhnya lupa,
bahwa pada hari ini, di tempat yang lain,
ada yang merayakan kesedihannya
dengan meniupkan sebuah lilin dan sebuah doa:
“semoga tahun depan, aku masih bisa
di kepala dan dada,
agar bisa kau sepenuhnya lupa,
bahwa pada hari ini, di tempat yang lain,
ada yang merayakan kesedihannya
dengan meniupkan sebuah lilin dan sebuah doa:
“semoga tahun depan, aku masih bisa
meniupkan sebuah lilin lagi, untukmu.”
0 komentar:
Posting Komentar