Kenyataannya,
Indonesia dikenal sebagai negara dengan tingkat korupsi rangking atas.
Padahal tidak ada training korupsi. Bagaimana bisa?
Alkisah, Budi, seorang anak SD, terpesona ketika mendengar temannya
mengatakan “Kata bapakku, Indonesia itu ranking pertama tingkat
korupsinya”. “Wah begitu ya,” pikir Budi. Menarik nih, sepak bola
Indonesia kalah melulu. Bulu tangkis sering tersingkir oleh Cina. Dari
pada sepak bola atau bulu tangkis, mending aku milih korupsi saja.
Alhasil, Budi bertanya dan mencari training korupsi. Dan kita tahu
hasilnya…..
Mengapa training korupsi tidak ada tapi kita bisa rangking atas dalam
hal korupsi? Bagaimana para pelaku korupsi mempelajari teknik-teknik
korupsi? Apakah mereka belajar secara otodidak melalui kitab-kitab suci
kaum koruptor?
Bandingkan sekarang dengan isu atau topik lain. Berapa banyak dana
dikucurkan untuk mendidik dan mengubah perilaku PNS? Berapa banyak dana
dikucurkan perusahaan untuk melatih para karyawannya tentang budaya
perusahaan? Hasilnya? Yah meski harus diakui ada perubahan, tapi tidak
pernah jadi rangking atas dunia kan?
Mengapa tidak ada training korupsi? Belajar tidak pernah secara
individual. Belajar bersifat sosial. Bahkan training tidak efektif bila
jejaring belajar sosial di organisasi tidak mendukung.
Bagaimana belajar sosial terjadi? Mengamati. Orang melihat praktek
korupsi terjadi di sekitarnya dan menyaksikan bagaimana mereka yang
korupsi justru sejahtera. Tendensi kebanyakan orang adalah mencari
kenikmatan. Mereka akan tertarik mempelajari bagaimana segelintir orang
bisa hidup nyaman. Awalnya mereka sekedar meniru. Tapi ketika ada pelaku
korupsi tertangkap dan muncul di koran, mereka akan mempelajari mengapa
tertangkap. Hasilnya, mereka menghindari cara itu dan menciptakan cara
baru.
Pembelajaran korupsi terjadi dalam interaksi sosial pelaku di
lapangan. Pembelajaran korupsi bersifat alami dan organis. Alami berarti
belajar sebagai bagian dari kehidupan, bukan program atau kegiatan
terpisah. Organis berarti tumbuh berkembang mengikuti tantangan yang
dihadPembelajaran semacam itu jauh dari kekakuan dalam membaca buku teks
dan teori. Pelaku korupsi bisa jadi adalah praktisi organization
learning sejati.
Taurus In Motivation
0 komentar:
Posting Komentar