Ribuan warga
masyarakat Solo dan sekitarnya kumpul di sepanjang jalan yang dilalui
kirab kebo bule Kyai Slamet. Setiap malam tahun baru hijriah atau dalam
kalender Jawa disebut sebagai malam satu suro, Keraton Kasunanan
Surakarta selalu menggelar ritual kirab kebo Kyai Slamet dengan
mengelilingi kawasan komplek keraton.
ribuan warga tersebut telah menanti kedatangan arak-arakan kirab kebo bule Kyai Slamat sejak pukul 21.00 WIB. Padahal, prosesi kirab tersebut baru dimulai sekitar pukul 24.00 WIB. Meski demikian, mereka dengan sabar tetap menunggunya.
Selain ditonton ribuan warga, prosesi kirab tersebut juga diikuti oleh ribuan abdi dalem dari sejumlah daerah di sekitar Solo. Selain mengarak kirab kebo bule Kyai Slamet yang berjumlah sembilan ekor, dalam acara tersebut juga melaksanakan kirab koleksi pusaka milik keraton yang jumlahnya mencapai sepuluh buah.
Kirab yang diikuti ribuan kerabat dan abdi dalem keraton tersebut dilakukan dengan khidmat. Seperti tahun-tahun sebelumnya, sejumlah warga maupun abdi dalem, yang ikut mengarak kirab bule ikut memunguti kotoran dari hewan tersebut. Pasalnya, kotoran kebu bule dianggap membawa keburuntungan.
Kordinator kirab, KRMH Satryo Hadinoto mengungkapkan tradisi tahunan ini sudah berlangsung secara turun temurun. “Kirab tersebut diikuti oleh ribuan abdi dalem. Yang dikirab meliputi pusak keraton dan kebo bule Kyai Slamet,” tuturnya.
Kirab yang berlangsung Kamis dinihari tersebut menempuh jarak sekitar 4 kilometer. Oleh sebab itu, warga masyaralat yang duduk di pinggir jalan harus bersabar, rela menunggu lama. Mengingat kerbau tersebut berjalan dengan cukup pelan.
ribuan warga tersebut telah menanti kedatangan arak-arakan kirab kebo bule Kyai Slamat sejak pukul 21.00 WIB. Padahal, prosesi kirab tersebut baru dimulai sekitar pukul 24.00 WIB. Meski demikian, mereka dengan sabar tetap menunggunya.
Selain ditonton ribuan warga, prosesi kirab tersebut juga diikuti oleh ribuan abdi dalem dari sejumlah daerah di sekitar Solo. Selain mengarak kirab kebo bule Kyai Slamet yang berjumlah sembilan ekor, dalam acara tersebut juga melaksanakan kirab koleksi pusaka milik keraton yang jumlahnya mencapai sepuluh buah.
Kirab yang diikuti ribuan kerabat dan abdi dalem keraton tersebut dilakukan dengan khidmat. Seperti tahun-tahun sebelumnya, sejumlah warga maupun abdi dalem, yang ikut mengarak kirab bule ikut memunguti kotoran dari hewan tersebut. Pasalnya, kotoran kebu bule dianggap membawa keburuntungan.
Kordinator kirab, KRMH Satryo Hadinoto mengungkapkan tradisi tahunan ini sudah berlangsung secara turun temurun. “Kirab tersebut diikuti oleh ribuan abdi dalem. Yang dikirab meliputi pusak keraton dan kebo bule Kyai Slamet,” tuturnya.
Kirab yang berlangsung Kamis dinihari tersebut menempuh jarak sekitar 4 kilometer. Oleh sebab itu, warga masyaralat yang duduk di pinggir jalan harus bersabar, rela menunggu lama. Mengingat kerbau tersebut berjalan dengan cukup pelan.
”Di barisan depan kerbau, sedangkan barisan belakang adalah para abdi dalem yang membawa pusaka keraton,” papar Satryo.
Taurus In Motivation
0 komentar:
Posting Komentar