MEMOTIVASI DAN TERUS MENCARI JATI DIRI

Rohis Manis Bukan Teroris

02.36 | , , , ,


Beberapa hari ini ramai pemberitaan tentang Rohis sebagai tempat pembibitan teroris yang disiarkan oleh salah satu stasiun tv swasta. Alhamdulillah, sudah banyak protes yang dilayangkan dalam bentuk pengaduan ke KPI yang membuat pihak terkait membuat surat permintaan maaf, meskipun banyak yang kurang puas dari bentuk pernyataan maaf itu.


Nah, tentu dan sudah pasti, saya termasuk salah satu yang protes dari pemberitaan itu. Karena saya adalah anak Rohis. Mari, mari, sejenak kita lupakan berita teroris, saya akan berbagi hal manis yang saya dapat di rohis. Boleh, boleh, disimak bersama sepotong roti manis dan secangkir teh manis.


Semua yang pernah duduk di bangku pendidikan terutama SMP dan SMA, pasti tau banyak ragam ekstrakulikuler di sekolah. Paskibra, Futsal, Basket, PMR, dan sudah pasti Rohis. Biasanya ada kewajiban dari sekolah untuk memilih dan aktif mengikuti kegiatan ekskul sebagai persyaratan kenaikan kelas. Nah, kita tinggal pilih saja mana yang sesuai dengan minat dan bakat kita, di mana wadah yang bisa menampung kreativitas kita dan membuat kita berkembang.


Dan bagi saya, berada di wadah ekskul Rohis adalah hal termanis dari rasa persahabatan dan pembelajaran yang saya rasakan. Karena saya pikir, Rohis itu ekskul yang paling aman, paling alim, kegiatannya paling ngaji aja, gak ada deh kakak-kakak galak yang doyan nge-bully. Meskipun pada awalnya saya merasa tersesat dari alasan saya, tapi ternyata tersesat di jalan yang benar. Hehe.


Pertama kali bergabung dengan Rohis ketika saya SMA. Sekolah saya termasuk sekolah favorit nan eksis, anak-anak perempuannya cantik-cantik dan manis, juga penampilannya yang borjuis. Jika disejajarkan dengan mereka, saya tidak percaya diri, rasanya mereka itu terlalu tinggi dan tidak tergapai untuk saya imbangi agar bisa berteman dengan mereka. Istilah kerennya, saya gak selevel sama mereka (kasian banget ya..). Parahnya lagi, sifat dasar saya itu pendiam dan pemalu, apalagi kalo ketemu teman baru, susah mengingat nama, gak pandai basa-basi, gengsi ngajak kenalan duluan. Jadilah, Rohis sebagai tempat yang saya rasa aman untuk sifat saya ini. Hehe.


Alhamdulillah, hal termanis pertama yang saya temui di Rohis adalah kakak-kakak yang manis *Eh*. Hehehe. Seriously, mereka sangat murah senyum dan selalu mengucapkan salam jika bertemu. Sambutan awal yang hangat, sehingga saya nyaman dan rajin datang setiap minggunya untuk mentoring di masjid sekolah. Aah, saya ingat dengan jelas, saya masih malu-malu gitu, hehe, cuma ngomong kalo ditanya sama kakaknya. Duh, senangnya kalo lagi sesi sharing dan curhat, haha. Di mentoring itulah saya belajar untuk “speak up”, meskipun hanya di dalam kumpulan yang jumlahnya hanya 10 orang saja, buat saya itu udah bikin keringat dingin. Tapi kakak-kakak Rohis selalu menyemangati, dan dengan sabar memberikan setiap anak waktu dan kesempatan bergilir untuk berbicara dan mengutarakan pendapatnya. Dan ternyata, semua itu mudah dan luar biasa ya kalo bisa mengutarakan apa yang ada di pikiran dan perasaan kita.


Karena di Rohis, saya mulai mendapatkan rasa percaya diri, maka saya mencoba bergabung ke komunitas atau perkumpulan lain yang lebih besar, yang lebih banyak anggotanya. Dan saya jadi senang berteman, berkenalan dengan teman baru, bertukar pikiran dan berbagi informasi.


Jadi, dari Rohis saya belajar untuk bisa mengatur dan mengubah sifat-sifat baik dan yang kurang baik di dalam diri saya. Terutama sifat pendiam dan pemalu. Sedikit demi sedikit, porsinya disesuaikan dengan tempat dan keadaan. Karena kalo kita cuma diam aja dan malu (apalagi gengsi, padahal mah mau), gak ada yang bisa kita dapatkan, gak ada yang bisa kita raih kalo diam aja dan gak berani speak up.


Di Rohis juga saya menemukan cara yang tepat untuk mengutarakan pikiran dan perasaan saya, salah satunya melalui tulisan. Dan yang lebih penting lagi, hal utama yang saya dapat di Rohis, bahwa semua yang kita lakukan, besar atau kecil, niatkan hanya untuk Allah, demi mendapat ridho Allah.


Maka beriring tulisan ini yang saya harap penuh dengan ridho dari Allah, saya persembahankan untuk saudari saya di Rohis. Terimakasih untuk persahabatan yang begitu manis. Juga untuk adik-adik yang sekarang ada di Rohis, jadilah anak yang manis, tunjukkan kalo kalian bukan teroris, tapi pemuda yang selalu optimis. :D

0 komentar:

Posting Komentar