Blog Baru

Semua ada disini

Taurus Blogger

disini banyak artikel menarik

Wisata Yuk...!!!

Website tentang pariwisata di Malang Raya

Mari Memasak

Disini banyak aneka resep Masakan dan Minuman

Taurus Site

Blog Baru yang berisi motivasi

MEMOTIVASI DAN TERUS MENCARI JATI DIRI

Kelinci Langka dari Indonesia

04.29 |

Nesolagus Netscheri
Kelinci Sumatra (Nesolagus netscheri), yang juga dikenal dengan nama Kelinci Sumatra telinga pendek atau Kelinci belang Sumatra, adalah jenis kelinci liar yang hanya dapat ditemukan di hutan tropis di pegunungan Bukit Barisan di pulau Sumatra, Indonesia. Populasi kelinci Sumatra mengalami penurunan yang signifikan yang diakibatkan oleh perambahan hutan yang agresif di pulau Sumatra. Populasi Nesolagus netscheri saat ini tidak diketahui dengan pasti namun diduga keras sangat langka di habitat aslinya. Sejak tahun 2008, Kelinci Belang Sumatera oleh IUCN Redlist, dimasukkan dalam status konservasi “Vulnerable” (Rentan) meskipun pernah didaftarkan sebagai “Critically Endangered” (Kritis) pada tahun 1996 dan “Endangered” (Terancam) (1994). Ancaman terbesar kepunahan ras kelinci asli Indonesia ini berasal dari rusaknya hutan sebagai habitat alami yang banyak dibuka menjadi lahan pertanian, terutama teh, kopi dan kakao. Selain itu juga seforestasi hutan akibat kebakaran hutan.



Kelinci Belang Sumatera mempunyai ukuran panjang tubuh sekitar 40 cm dan berat sekitar 1,5 kg. Bulu Nesolagus netscheri berwarna coklat kekuningan dengan garis warna hitam yang membujur sepanjang tubuhnya. Sedangkan bulu di bagian perutnya berwarna putih.

Di sekitar mata dan sisi kepala di bagian belakang mata hingga pangkal telinga berwarna hitam. Ciri khusus Kelinci Belang Sumatera adalah ukuran telinganya yang lebih pendek dari pada ukuran telinga kelinci lainnya. Ekor kelinci asli Indonesia ini juga berukuran lebih pendek dengan warna bulu coklat kemerahanan.

Kelinci Sumatera merupakan binatang nokturnal yang lebih sering beraktifitas di malam hari. Yang unik dari satwa asli Indonesia ini adalah kebiasaan bersembunyi di dalam lubang atau liang bekas binatang lain bukannya lubang yang digalinya sendiri.

Seperti kelinci lainnya, kelinci liar ini merupakan hewan herbivora yang menyukai pucuk daun muda dan tangkai tanaman yang rendah.

Kelinci ini biasa hidup pada tempat yang sangat terisolasi, hanya terdapat di hutan-hutan Bukit Barisan, Sumatera.Habitatnya adalah hutan-hutan tropis di beberapa gunung di pulau Sumatera seperti Gunung Kerinci, Gunung Barisan, dan Gunung Leuser. Binatang ini mendiami kawasan pada ketinggian antara 600-1600 meter dpl. Karena mereka berada di tempat yang sangat terisolasi, maka informasi tentang perilaku dan habitatnya sangat minim. Bahkan, masyarakat setempat tak memiliki bahasa lokal untuk menyebutnya, mereka hanya bisa menamainya Kelinci Sumatera dan bahkan ada yang sama sekali tak menyadari keberadaannya.


Taurus In Motivation
Read More

1 dari Minuman Termahal di dunia, Dari Indonesia

04.25 |

1.Air Kona Nigari



Untuk sebotol mini berisi 50 ml air Kona Nigari (setengah jumlah air mineral gelas), kita mesti membayar kurang lebih Rp. 320.000. Air putih ini berasal dari hasil penyaringan air laut di pesisir laut di Hawaii. Harganya mahal karena air ini mengandung banyak mineral dan dipercaya bisa menghilangkan stres, memperlancar pencernaan dan menurunkan berat badan.

2.Teh Guan Yin



Teh oolong dari Cina ini adalah teh termahal di dunia. Teh Tieguanyin ini namanya diambil dari nama dewi dalam agama Budha, yaitu dewi kebaikan, Dewi Guan Yin. Harga teh ini sangat mahal karena rasanya yang enak dan jarang bisa didapatkan. Teh ini dijual dengan harga 24 juta rupiah per kilo atau Rp. 150.000 per cangkir teh Cina.

3.Kopi Luwak



Ternyata negara kita punya kopi termahal di dunia lho. Yup! Kopi Luwak dari Sumatra ini berasal dari seduhan biji kopi yang diambil dari sisa kotoran hewan luwak (sejenis musang). Konon kopi ini punya rasa yang sangat kuat karena telah melewati pencernaan luwak. Karena dalam satu tahun total produksi kopi luwak hanya 250 kilogram, nggak heran kalau harga kopi ini mahal banget! Kopi Luwak dijual mulai harga 2,5-13 juta rupiah per kilonya! Wow!

4.Koktail Diamonds-Are-Forever



Sekilas minuman ini memang hanya tampak seperti minuman biasa, Tapi, sesuai namanya, koktail yang cuma ada di Ritz Carlton Hotel, Tokyo ini memang mengandung 1 karat berlian Bulgari di dalamnya. Jadi, jangan kaget kalau harga segelas minuman ini kurang lebih 110 juta rupiah.

5. Rum Wray & Nephew White



Wray&Nephew White Overproof Rum adalah rum paling kuat dan paling laris yang diproduksi dan dibotolkan pada tahun 1940. Sayangnya, sekarang hanya tersisa empat botol rum di dunia. Karena kelangkaannya inilah, satu botol rum ini kemudian dihargai kurang lebih 500 juta rupiah.

Taurus In Motivation
Read More

Siapa Penemu Lambang Kebangsaan Burung Garuda

21.30 | ,

Add caption

Garuda merupakan lambang Negara Indonesia, hampir semua orang tahu itu. Namun hanya sebagian orang saja yang mengetahui siapa penemunya dan bagaimana kisah hingga menjadi lambang kebanggaan negara ini.
Sewaktu Republik Indonesia Serikat dibentuk, dia diangkat menjadi Menteri Negara Zonder Porto Folio dan selama jabatan menteri negara itu ditugaskan Presiden Soekarno merencanakan, merancang dan merumuskan gambar lambang negara.Dia lah Sultan Hamid II yang berasal dari Pontianak.

Dia teringat ucapan Presiden Soekarno, bahwa hendaknya lambang negara mencerminkan pandangan hidup bangsa, dasar negara Indonesia, di mana sila-sila dari dasar negara, yaitu Pancasila divisualisasikan dalam lambang negara. Tanggal 10 Januari 1950 dibentuk Panitia Teknis dengan nama Panitia Lencana Negara di bawah koordinator Menteri Negara Zonder Porto Folio Sultan Hamid II dengan susunan panitia teknis M Yamin sebagai ketua, Ki Hajar Dewantoro, M A Pellaupessy, Moh Natsir, dan RM Ng Purbatjaraka sebagai anggota. Panitia ini bertugas menyeleksi usulan rancangan lambang negara untuk dipilih dan diajukan kepada pemerintah.

Merujuk keterangan Bung Hatta dalam buku “Bung Hatta Menjawab” untuk melaksanakan Keputusan Sidang Kabinet tersebut Menteri Priyono melaksanakan sayembara. Terpilih dua rancangan lambang negara terbaik, yaitu karya Sultan Hamid II dan karya M Yamin.
Pada proses selanjutnya yang diterima pemerintah dan DPR RIS adalah rancangan Sultan Hamid II. Karya M Yamin ditolak karena menyertakan sinar-sinar matahari dan menampakkan pengaruh Jepang.
karya M Yamin :
Setelah rancangan terpilih, dialog intensif antara perancang (Sultan Hamid II), Presiden RIS Soekarno dan Perdana Menteri Mohammad Hatta, terus dilakukan untuk keperluan penyempurnaan rancangan itu. Terjadi kesepakatan mereka bertiga, mengganti pita yang dicengkeram Garuda, yang semula adalah pita merah putih menjadi pita putih dengan menambahkan semboyan “Bhineka Tunggal Ika”.
Tanggal 8 Februari 1950, rancangan final lambang negara yang dibuat Menteri Negara RIS, Sultan Hamid II diajukan kepada Presiden Soekarno. Rancangan final lambang negara tersebut mendapat masukan dari Partai Masyumi untuk dipertimbangkan, karena adanya keberatan terhadap gambar burung garuda dengan tangan dan bahu manusia yang memegang perisai dan dianggap bersifat mitologis.

Sultan Hamid II kembali mengajukan rancangan gambar lambang negara yang telah disempurnakan berdasarkan aspirasi yang berkembang, sehingga tercipta bentuk Rajawali-Garuda Pancasila. Disingkat Garuda Pancasila. Presiden Soekarno kemudian menyerahkan rancangan tersebut kepada Kabinet RIS melalui Moh Hatta sebagai perdana menteri. AG Pringgodigdo dalam bukunya “Sekitar Pancasila” terbitan Dep Hankam, Pusat Sejarah ABRI menyebutkan, rancangan lambang negara karya Sultan Hamid II akhirnya diresmikan pemakaiannya dalam Sidang Kabinet RIS. Ketika itu gambar bentuk kepala Rajawali Garuda Pancasila masih “gundul” dan “tidak berjambul” seperti bentuk sekarang ini. Inilah karya kebangsaan anak-anak negeri yang diramu dari berbagai aspirasi dan kemudian dirancang oleh seorang anak bangsa, Sultan Hamid II Menteri Negara RIS.

Presiden Soekarno kemudian memperkenalkan untuk pertama kalinya lambang negara itu kepada khalayak umum di Hotel Des Indes Jakarta pada 15 Februari 1950. Penyempurnaan kembali lambang negara itu terus diupayakan. Kepala burung Rajawali Garuda Pancasila yang “gundul” menjadi “berjambul” dilakukan. Bentuk cakar kaki yang mencengkram pita dari semula menghadap ke belakang menjadi menghadap ke depan juga diperbaiki, atas masukan Presiden Soekarno. Tanggal 20 Maret 1950, bentuk final gambar lambang negara yang telah diperbaiki mendapat disposisi Presiden Soekarno, yang kemudian memerintahkan pelukis istana, Dullah, untuk melukis kembali rancangan tersebut sesuai bentuk final rancangan Menteri Negara RIS Sultan Hamid II yang dipergunakan secara resmi sampai saat ini.

arti lambang negara
-Burung Garuda sebagai Lambang Negara menggambarkan bahwa bangsa Indonesia bangsa yang besar dan negara yang kuat.

-Warna keemasan pada burung Garuda melambangkan keagungan dan kejayaan.

-Garuda memliki paruh,sayap,ekor,dan cakar yang melambangkan kekuatan dan tenaga pembangunan.

-Jumlah bulu Garuda melambangkan hari proklasmasi kemerdekaan Indonesia yaitu pada tanggal 17 di helai bulu sayapnya, 08 di helai bulu ekor,19 helai bulu pada pangkal ekor, 45 helai bulu di leher.

-Perisai sebagai senjata yang melambangkan perjuangan,pertahanan,perlindungan diri untuk mencapai tujuan.

-Di tengah tengah perisai terdapat sebuah garis hitam tebal yang melambangkan lokasi Indonesia dimana daerahnya tropis dan dilintasi garis khatulistiwa.

-Pada perisai terdapat lima buah ruang yang mewujudkan dasar negara Pancasila , sila 1 dilambangkan dengan bintang,sila 2 dilambangkan dengan tali rantai,sila 3 dilambangkan dengan pohon beringin,sila 4 dilambangkan dengan kepala banteng,sila 5 dilambangkan dengan padi dan kapas.

-Di bawah cengkraman kaki burung garuda terdapat pita yang bertuliskan Bhineka Tunggal Ika yang artinya berbeda beda tetapi tetap satu jua
 

Taurus In Motivation
Read More